langitnya selalu cerah .
Rumah kita ,
warna-warna masih menyerlah .
Rumah kita ,
bangun pagi penuh berseri.
Rumah kita ,
tidur malam hanyut sepi.
Rumah kita oh rumah kita ,
masih punya tiang , masih punya bumbung , masih punya lantai , masih punya penghuni.
Rumah mereka ,
tidak lagi punya warna .
Rumah mereka ,
malam siang bagaikan tiada beda.
Rumah mereka ,
kanak-kanak , wanita , tua muda siap siaga menjaga .
Rumah mereka ,
tak indah seperti kita .
Rumah kita , penuh mewah .
Rumah mereka , penuh darah .
Beruntungkah kita , rugikah mereka?
Oh wahai rumahku
Ketahuilah , Sang Pentadbir bersama mereka .
Ketahuilah , Sang Pencinta melihat mereka.
Dan ..
Ketahuilah , Maha Agung Maha kuasa penolong kita semua .
Ketahuilah jua , Maha Esa bersama kita semua .
Dia mendengar apa yang kita luah dan apa yang kita simpan .
Dia melihat apa yang kita tunjukkan dan apa yang kita sembunyikan .
Bila mana Dia menyoal kita nanti ,
Apakah wajar dengan menjawab ,
Rumah Mereka bukan Rumah Aku .
credit [ google ]
************
Teringat kisah teladan ,
Burung Pipit yang masih tidak putus asa mencurah air ke atas api yang membakar Nabi Ibrahim a.s . Walau paruhnya kecil , namun dia berulang-ulang kali mencurahkan air .
" Mengapa kamu bersusah - payah ulang alik mengambil air dengan paruh kecilmu sedangkan ia sudah pasti tidak dapat memadamkan api yang besar itu"
"Walaupun aku tidak berdaya melawan api yang besar , namun aku mesti berusaha menegakkan kebenaran sebagaimana kemampuan yang terdaya olehku , kerana di hadapan Allah nanti jika disoal apa yang aku lakukan apabila melihat kezaliman berlaku di depan mata , sekurangnya aku sudah berusaha"
************
Surah Ghafir , Ayat 60 [40:60]
...وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Dan Tuhanmu berfirman Berdo'alah kepadaKu, Nescaya akanKu perkenankan kepadamu."
Wahai seluruh isi Rumahku
Buatlah sedaya yang kamu mampu ,
Berusahalah sehingga tiada lagi esok ,
Rumah mereka itu Rumah kita .